Home » , » Fokus 5 Tujuan Wisata Prioritas di 2013

Fokus 5 Tujuan Wisata Prioritas di 2013

Written By Admin on Sabtu, 12 Januari 2013 | 09.02.00


Pemerintah Indonesia telah memulai sebuah langkah inisiatif dan cukup ambisius dimana pemerintah berkonsentrasi pada 16 pasar utama pariwisata, 16 destinasi dan produk pariwisata, dan tujuh segmen minat khusus dari 2013 sampai tahun 2014.

Dari jumlah tersebut, lima telah dialokasikan untuk diprioritaskan pengembangannya pada tahun 2013, yaitu Bromo-Tengger-Semeru, Komodo, Wakatobi, Toraja, dan Sanur.


“Indonesia sangat beruntung memiliki Bali, kami meyakini bahwa tujuan wisata yang satu ini sudah memiliki daya tarik yang kuat. Kami ingin mengembangkan dan mempromosikan produk-produk dan destinasi-destinasi lain di Indonesia selain Bali,” menurut Esthy Reko Astuty, Direktur Jenderal Pemasaran Pariwisata Indonesia Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif saat menghadiri Media Workshop di tengah-tengah keikutsertaan Indonesia di perhelatan Vakantiebeurs 2013 di Utrecht, Belanda.

Bisnis Meeting di Pavillion Indonesia pada Vakantiebeurs 2013. Vakantiebeurs adalah sebuah ajang pameran promosi pariwisata terbesar di Belanda yang berlangsung dari 8 – 13 Januari 2013. Partisipasi Indonesia dalam bentuk booth (anjungan) Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini didukung pula dengan keikutsertaan Garuda Indonesia. Tahun 2013 ini menjadi tahun ke-6 partisipasi Indonesia di ajang Vakantiebeurs ini.

Destinasi-destinasi yang dikembangkan ini akan dipromosikan lebih serius di berbagai ajang pameran promosi pariwisata dan misi penjualan (sales missions), sementara itu pemerintah juga akan mempersiapkan undangan kunjungan ke Indonesia bagi para konsultan pariwisata dan media. Kementerian juga akan memperkuat upaya pemasaran melalui berbagai media serta media sosial.

Dalam rangka memaksimalkan gerakan wisatawan dari satu destinasi ke destinasi yang lain, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berkomitmen untuk mengembangkan 16 lokasi pariwisata strategis nasional (destinasi baru selain Bali) sampai dengan tahun 2014 dan mempromosikan 7 wisata minat khusus. Tempat-tempat strategis dan wisata minat khusus sangat penting dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia.

Tujuh segmen minat khusus juga sebelumnya sudah diidentifikasi: budaya dan sejarah; alam dan ekowisata; olahraga rekreasi seperti menyelam, berselancar, berlayar, trekking, hiking dan golf; kapal pesiar; kuliner dan belanja; kesehatan dan kebugaran; dan Pertemuan/Konvensi (MICE).

”Hingga November 2012, pariwisata di Indonesia menikmati pertumbuhan 5,09% dibanding periode yang sama di tahun 2011. Wisatawan dari kawasan Eropa, khususnya dari Inggris dan Belanda merupakan sasaran utama untuk pasar Indonesia.,” ujar Esthy Reko Astuty.

Indonesia kaya dalam hal sumber daya alam dan warisan budaya yang merupakan sumber utama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Kunjungan wisatawan dari Belanda meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010, Indonesia menerima 158.957 wisatawan Belanda, meningkat menjadi 157.693 wisatawan pada tahun 2011 atau meningkat 2,88%. Sementara itu, target untuk pasar Belanda untuk tahun 2013 adalah 175.000 wisatawan.

Salah satu upaya pemerintah di Indonesia untuk merebut pasar Eropa adalah dengan menjadi Negara Mitra Resmi ITB Berlin 2013.

”Pada 2013, Indonesia merupakan Negara Mitra Resmi untuk ITB Berlin. Sebagai negara ASEAN pertama yang menjadi tuan rumah pasar perjalanan terkenal di dunia, hal ini merupakan peluang besar yang akan kita gunakan secara maksimal untuk meningkatkan jumlah wisatawan dari negara-negara Eropa”, Esthy menjelaskan.

Esthy juga mendorong wisatawan dari Belanda untuk tidak hanya pergi ke destinasi wisata utama dan terkenal seperti Bali tetapi juga untuk menjelajahi daerah-daerah lain di Indonesia. “misalnya Sumatera, Jawa, Lombok, Flores, Kalimantan, Sulawesi atau Papua Kami yakin bahwa destinasi lainnya akan menawarkan pengalaman yang berbeda dan suasana yang sebaik atau bahkan lebih baik dari Bali. Namun, masalah konektivitas dan aksesibilitas tetap menjadi tantangan utama, “jelasnya.

Pemerintah berharap wisatawan asing tidak hanya datang ke Indonesia mencari keindahan alam, tetapi juga untuk ekonomi kreatif. Dalam hal kreativitas banyak hal yang bisa kita tawarkan. Musik, kerajinan, kuliner, fesyen yang terkenal dan menginspirasi tren global.

Catatan : Tidak ada jaminan valid pada data info properti atau harga yang tercantum diatas, bisa langsung menghubungi kontak yang tertera di atas, terimakasih harap maklum.
* Tips untuk calon penyewa hati-hati terhadap penipuan, jangan percaya uang panjer / deposit / DP baca selengkapnya disini
* Jika propeti anda sudah laku / tersewa atau ingin menutup / edit bisa di konfirmasikan disini